Wednesday, October 17, 2012

MItos, Legenda, Dan Cerita rakyat


Mitos (bahasa Yunani: μῦθοςmythos) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.

Contoh : Manamakeri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Manamakeri atau Manamaker merupakan sebuah mitos atau cerita rakyat yang tekenal di Papua. Cerita Manamakeri ini merupakan cerita rakyat yang berasal dari suku Biak, Papua. Cerita ini menceritakan tentang seorang Manamakeri yang badannya penuh dengan kudis (kurap),tetapi memiliki kekuatan supranatural.

Alur Cerita

Ceritanya berawal dari kepergian Manamakeri dari kampungnya karena merasa dikucilkan baik oleh orang kampung tersebut maupun oleh keluarganya sendiri. Setibanya dikampung yang baru Manamakeri kemudian memilih untuk tinggal dikampung tersebut, sampai kemudian terjadi pertemuannya dengan Sampari (bintang pagi/bintang kejora) dan kemudian Manamakeri beserta anak dan istrinya kemudian meninggalkan kampung tersebut untuk berlayar dan mencari kampung atau tempat tinggal yang baru. Diakhiri perjalanannya sebelum meninggalkan Numfor (pulau yang ditemukan Manamakeri), ia berjanji jika suatu saat ia akan kembali untuk membawa kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang di Papua.

Cerita atau mitos inilah yang merupakan awal atau dasar dari pergerakan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka, dimana menurut mereka kehidupan yang lebih layak akan datang dari seorang pemimpin yang merupakan orang Papua asli.

Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor

Legenda atau cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa

Legenda adalah cerita rakyat jaman dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat. Contohnya: Sangkuriang dan Batu Menangis

Ringkasan cerita Sangkuriang


Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.

Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.

Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan dan janjinya, maka ia pun harus menikahi si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.

Suatu ketika Dayang Sumbi tengah mengidamkan makan hati menjangan, maka ia memerintahkan Sangkuriang ditemani si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak nampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena si Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah nenek dari Sangkuriang sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panah terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah. Sangkuriang bingung, lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.

Sangkuriang ketakutan dan lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari dan memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya untuk segera pulang, akan tetapi Sangkuriang telah pergi. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentah (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat, sakti, dan gagah perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenali bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentah, maka Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak menyadari bahwa sang ksatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya, dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.

Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), maka kain putih itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Para guriang makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi, maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk. D ipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang lari menghindari kejaran anaknya yang telah kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung Putri dan ia pun memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

 

Filsafat, Ilmu Dan Ilmu Pengetahuan


1.     PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

2.     PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

Pengertian Ilmu dan Ilmu pengetahuan:

 

Ilmu  adalah pengetahuan yang empiris, rasasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak. dan teratur tentang pekerjaan hukum kasual dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.

 

Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistem, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat di uji kebenarannya.

 

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FILSAFAT , ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN

PERSAMAAN :

ü  Ketiganya mempunyai metode dan system.

ü  ketiganya memiliki pandangan yang berhubungan

ü  ketiganya memberikan penjelasan tentang kejadian-kejadian yang kita alami dan menjelaskan tentang sebab dan akibatnya

ü  ketiganya mencari rumusan yang sebaik baiknya dan mencari kebenaran yang selengkap lengkapnya sampai ke akar akarnya.

ü  ketiganya menjelaskan tentang  kenyataan sluruhnya timbul atas dasar hasrat manusia akan ilmu pengetahuan yang  mendasar

PERBEDAAN:

ü  Dilihat dari obyek material [lapangan]
      - Filsafat bersifat universal (umum) : segala sesuatu yang ada (realita), tidak terkotak kotak dalam disiplin tertentu
      - Ilmu pengetahuan bersifat khusus dan empiris : ilmu hanya berfokus pada disiplin bidang masing- masing secara kaku dan terkotak kotak

ü  Obyek formal [sudut pandangan]
      - Filsafat bersifat non fragmentaris : mencari pengertian dari segala  sesuatu yang ada secara luas, mendalam, dan mendasar
      - Ilmu Pengetahuan bersifat frgamentaris, spesifik, dan intensif : cara ide ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.

ü  - Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada eksperimen.
    - Ilmu pengetahuan = selalu dengan eksperiman untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya

ü - Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar [primary cause]
     - ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]

ü  - Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas bersifat diskursif, yaitu menguraikan sehari-hari,
     - ilmu secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.

ü - Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan,
    - ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.
sumber : wikipedia.com

Thursday, October 4, 2012

Peranan Bahasa Indonesia Dalam Sektor Ekonomi Global


Dalam  kehidupan sehari-hari bahasa merupakan sarana alat komunikasi yang sudah pasti di gunakan / di pakai oleh masyarakat untuk saling bersosialisasi, mengungkapkan perasaan, dan sebagai alat teknologi. Dengan bahasa pula manusia bisa di katakan sebagai makhluk yang berbudi pekerti karena bahasa yang membedakan dengan makhluk lain yang ada di muka bumi ini.

          Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa yang kita gunakan. Di dalam era globalisasi bangsa Indonesia harus ikut berperan dalam dunia persaingan bebas, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.

Istilah-istilah baru dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung dapat memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Sehingga semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk bahasa yang berperan sebagai sarana berpikir dan pertumbuhan teknologi.

          Bahasa dalam ekonomi global sangat berperan penting sebagai alat komunikasi yang dapat membantu dalam proses perekonomian, seperti dunia perdagangan di butuhkan adanya komunikasi yang baik antara penjual dengan pembeli.

          Meningkatnya alat-alat komunikasi yang semakin canggih dan bermacam-macam, serta para wisatawan wisatawan yang lebih sering bekunjung ke Negara lain, membawa bahasa Indonesia untuk lebih di kenal dan di tuntut untuk lebih meningkatkan dan menyempurnakan semua sector yang berhubungan dengan bahasa Indonesia.

          Di dalam era globalisasi bahasa Indonesia perlu di pertahankan oleh masyarakat Indonesia. Agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa Indonesia. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan budaya Indonesia.