Nama :
Elvasari Laylatul Bekti
Npm :
52212474
Kelas :
1DF01
Tugas : Pendidikan
Kewarganegaraan (softskill)
PENANGGULANGAN
BENCANA DI INDONESIA
Indonesia merupakan Negara yang
paling rawan terhadap bencana alam di dunia. Posisi geografis Indonesia berada
di ujung pergerakan lempeng dunia,yaitu Eurasia, Indo Australia dan Pasifik. Belum
lagi ditambah dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan
yang di lalui jalur cincin gunung api dunia.
Menyebabkan bencana alam
dengan mudah berdatangan seperti misalnya tsunami, gunung meletus, gempa bumi,
angin puting beliung, dan masih banyak lagi. Namun bencana bukan hanya berasal
dari alam, tetapi juga bisa datang dari ulah manusia itu sendiri, seperti
banjir, kebakaran hutan dan lahan, konflik social, dan kecelakaan.
Dalam menanggapi bencana-bencana
yang terjadi di Indonesia ini, maka pemerintah Indonesia berperan penting dalam
membangun system penanggulangan bencana di tanah air. Pembentukan lembaga
merupakan salah satu bagian dari system yang telah berlangsung dari waktu ke
waktu. Lembaga ini telah hadir sejak kemerdekaan dideklarasikan pada tahun 1945
dan berkembang sampai tahun 2008 terbentuklah Badan Nasional Penggulangan
Bencana (BNPB) sampai sekarang.
Bencana yang terjadi sudah menjadi
kewajiban Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD). Dan masyarakat mempunyai hak untuk menadapatkan pelayanan
yang baik dari BNPB dan BPBD.
Dalam melaksanakan tugasnya,
BNPB terbagi bagi menjadi kepala, Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana, dan
Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana. dan membagi bagi tugasnya, seperti
penyediaan pangan dan minum, sandang dan evakuasi korban bencana ke tempat yang
lebih layak dan nyaman, pelayanan kesehatan dan pemberian obat obatan kepada
korban yang membutuhkan pelayanan medis, pemulihan sarana dan prasarana vital,
seperti jalan raya, dan fasiltas umum lainnya. Setiap permasalahan sudah
menajadi tugas masing masing tim.
Namun pada kenyataannya
sering kali para korban tidak mendapatkan pelayanan yang sudah semestinya
korban dapatkan, atau pelayanan yang kurang cepat, yang masih menjadi
kekurangan yang di miliki BNPB ataupun BPBD.
Bila di amati factor yang
menjadi penyebab kurang efektifnya dalam menanggapi korban bencana adalah:
- Kurangnya kerjasama
antar tim yang menjadikan pelayanan kurang maksimal, karna keegoisan
masing masing, seperti misalnya, di daerah tersebut sedang membutuhkan
bantuan, tetapi bantuan yang di berikan kurang, dan daerah yang tidak
mengalami bencana seperti enggan untuk membantu padahal disana banyak sekali
bantuan yang sedang di butuhkan pada daerah yang terkena bencana tersebut.
- Dana bantuan yang
sulit cair, Sebenarnya sudah jelas terlihat bahwa banyak sekali para donatur
donatur yang memberikan bantuan pada korban bencana tetapi kenapa kurangnya
bantuan sering terdengar yang menjadi factor para korban menjadi
terlantar, padahal kalau di lihat bantuan yang di terima begitu melimpah,
belum lagi bentuan bantuan yang di berikan pemerintah itu sendiri.
- Terkadang tidak semua
petugas memiliki skill atau menyadari tugas dan kewajiban yang mereka
punya. Sehingga dalam melaksanakan tugasnya menjadi kurang optimal.
Uraian di atas adalah pendapat
saya, dan sepertinya pendapat di atas sesuai dengan kenyataan yang ada bukan? Tetapi
bukan menjadi sepenuhnya salah para petugas, karna pada akhirnya semua masalah
bencana dapat di selesaikan dengan baik, dan mungkin hanya perlu proses untuk
menjadi lebih baik.
Dan sebagai warga Negara Indonesia
yang baik, sudah seharusnya kita mendukung dan membantu meringankan tugas yang
mulia ini. Bukan hanya menuntut tanpa kita berusaha, seperti bencana yang
terjadi akibat ulah kita sendiri, seharusnya kita bisa menyadari dan mulai
memperbaiki kesalahan yang menyebabkan bencana itu terjadi. Jangan hanya mengeluh
dan terima enaknya saja.
Sumber : http://www.bnpb.go.id
No comments:
Post a Comment