Sunday, April 7, 2013

PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA


Nama : Elvasari Laylatul Bekti

Npm    : 52212474

Kelas  : 1DF01

Tugas : Pendidikan Kewarganegaraan (softskill)

 

PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA

 

Indonesia merupakan Negara yang paling rawan terhadap bencana alam di dunia. Posisi geografis Indonesia berada di ujung pergerakan lempeng dunia,yaitu Eurasia, Indo Australia dan Pasifik. Belum lagi ditambah dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan yang di lalui jalur cincin gunung api dunia.

 

Menyebabkan bencana alam dengan mudah berdatangan seperti misalnya tsunami, gunung meletus, gempa bumi, angin puting beliung, dan masih banyak lagi. Namun bencana bukan hanya berasal dari alam, tetapi juga bisa datang dari ulah manusia itu sendiri, seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan, konflik social, dan kecelakaan.

 

Dalam menanggapi bencana-bencana yang terjadi di Indonesia ini, maka pemerintah Indonesia berperan penting dalam membangun system penanggulangan bencana di tanah air. Pembentukan lembaga merupakan salah satu bagian dari system yang telah berlangsung dari waktu ke waktu. Lembaga ini telah hadir sejak kemerdekaan dideklarasikan pada tahun 1945 dan berkembang sampai tahun 2008 terbentuklah Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) sampai sekarang.

 

Bencana yang terjadi sudah menjadi kewajiban Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dan masyarakat mempunyai hak untuk menadapatkan pelayanan yang baik dari BNPB dan BPBD.

 

Dalam melaksanakan tugasnya, BNPB terbagi bagi menjadi kepala, Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana, dan Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana. dan membagi bagi tugasnya, seperti penyediaan pangan dan minum, sandang dan evakuasi korban bencana ke tempat yang lebih layak dan nyaman, pelayanan kesehatan dan pemberian obat obatan kepada korban yang membutuhkan pelayanan medis, pemulihan sarana dan prasarana vital, seperti jalan raya, dan fasiltas umum lainnya. Setiap permasalahan sudah menajadi tugas masing masing tim.

 

Namun pada kenyataannya sering kali para korban tidak mendapatkan pelayanan yang sudah semestinya korban dapatkan, atau pelayanan yang kurang cepat, yang masih menjadi kekurangan yang di miliki BNPB ataupun BPBD.

 

Bila di amati factor yang menjadi penyebab kurang efektifnya dalam menanggapi korban bencana adalah:

  1. Kurangnya kerjasama antar tim yang menjadikan pelayanan kurang maksimal, karna keegoisan masing masing, seperti misalnya, di daerah tersebut sedang membutuhkan bantuan, tetapi bantuan yang di berikan kurang, dan daerah yang tidak mengalami bencana seperti enggan untuk membantu padahal disana banyak sekali bantuan yang sedang di butuhkan pada daerah yang terkena bencana tersebut.
  2. Dana bantuan yang sulit cair, Sebenarnya sudah jelas terlihat bahwa banyak sekali para donatur donatur yang memberikan bantuan pada korban bencana tetapi kenapa kurangnya bantuan sering terdengar yang menjadi factor para korban menjadi terlantar, padahal kalau di lihat bantuan yang di terima begitu melimpah, belum lagi bentuan bantuan yang di berikan pemerintah itu sendiri.
  3. Terkadang tidak semua petugas memiliki skill atau menyadari tugas dan kewajiban yang mereka punya. Sehingga dalam melaksanakan tugasnya menjadi kurang optimal.

 

Uraian di atas adalah pendapat saya, dan sepertinya pendapat di atas sesuai dengan kenyataan yang ada bukan? Tetapi bukan menjadi sepenuhnya salah para petugas, karna pada akhirnya semua masalah bencana dapat di selesaikan dengan baik, dan mungkin hanya perlu proses untuk menjadi lebih baik.

 

Dan sebagai warga Negara Indonesia yang baik, sudah seharusnya kita mendukung dan membantu meringankan tugas yang mulia ini. Bukan hanya menuntut tanpa kita berusaha, seperti bencana yang terjadi akibat ulah kita sendiri, seharusnya kita bisa menyadari dan mulai memperbaiki kesalahan yang menyebabkan bencana itu terjadi. Jangan hanya mengeluh dan terima enaknya saja.

 

Sumber : http://www.bnpb.go.id

No comments:

Post a Comment