Nama :
Elvasari Laylatul Bekti
NPM :
52212474
Kelas :
3 DF 01
Tugas
: Asuransi dan Manajemen Risiko 1 ( Softskill )
ASURANSI, JENIS-JENIS ASURANSI, DAN PERHITUNGANNYA
Seperti yang sudah saya jelaskan
pada postingan sebelumnya, kali ini saya akan menjelaskan ulang apa itu
asuransi. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.
Dalam asuransi
terdapat beberapa jenis asuransi, saya akan memberikan beberapa jenis asuransi
yang sering dimiliki oleh masyarakat terutama di Negara kita Indonesia :
- Asuransi Kesehatan
Jenis
asuransi seperti ini tampaknya adalah yang paling banyak digunakan mengingat
jaman sekarang ini biaya untuk berobat dan rumah sakit sangatlah mahal, oleh
karena itu jenis asuransi ini sangat saya anjurkan terutama untuk selluruh
keluarga atau yang mempunyai pekerjaan yang beresiko tinggi, karena jika suatu
saat kita membutuhkan pelayanan medis maka asuransi ini dapat memperingan beban
biaya.
- Asuransi Jiwa
Wah
tampaknya kalau yang satu ini mungkin adalah jenis asuransi yang memang sudah
lama kita kenal dan merupakan asuransi yang paling lumrah dan banyak digunakan,
asuransi ini sendiri menjamin kita dan keluarga secara finansial dari
kemungkinan terburuk seperti kematian dan kecelakaan.
Ada dua jenis
asuransi jiwa, yaitu:
a.
Asuransi Jiwa Term Life
Ini adalah
jenis asuransi jiwa yang memiliki jangka waktu tertentu, misal 1, 5 atau 10
tahun. Ciri-ciri asuransi term life biasanya uang setoran premi akan hangus di
akhir periode. Kayaknya sayang kalo hangus? Tapi jangan lupa, nilai uang
pertanggungan untuk term life jauh lebih besar.
b.
Asuransi Jiwa Whole Life
Kalau yang
ini, merupakan jenis asuransi yang memiliki masa perlindungan seumur hidup.
Preminya pun biasanya lebih mahal daripada term life. Asuransi jenis ini
biasanya memiliki nilai tunai yang akan dibayarkan kepada kita jika sang
tertanggung tidak meninggal selama masa kontrak. Namun sayangnya nilai uang
pertanggungan asuransinya lebih kecil.
- Asuransi Pendidikan
Pendidikan
merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan ini walaupun dalam
kenyataannya pendidikan itu adalah hal yang mahal. Jika kamu merasa pendapatan
dimasa yang akan datang tidak akan mencukupi biaya pendidikan anak-anak kamu
maka sebaiknya segera memikirkan untuk mengikuti asuransi jenis ini.
- Asuransi Properti dan Kendaraan
Saya
rasa kedua jenis asuransi ini adalah asuransi untuk kalangan menengah keatas
dan kurang begitu populer karena memang di Indonesia sendiri masyarakatnya
masih didominasi oleh kalangan menengah kebawah, jadi pada dasarnya asuransi seperti
ini menjamin properti seperti rumah atau kendaraan yang kita miliki baik dari
kerusakan maupun kehilangan.
- Asuransi Sosial
Asuransi
sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan pemerintah
berdasarkan UU. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah menyediakan jaminan
dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
komersial.
Lalu bagaimana cara menghitung Asuransi yang optimal, berikut adalah penjelasan metoda yang paling sering dipakai:
1. Metoda Human Life Value
Metoda ini
perhitungan asuransi mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap
bulan yang kita setahunkan serta dikali dengan ekspektasi lamanya dana tersebut
menopang hidup hingga ahli waris mampu untuk mendapatkan income sendiri. Metoda
ini tidak perlu mempertimbangkan faktor pertumbuhan dana jika asuransi tersebut
disimpan dalam Bank atau lembaga investasi lain.
Contoh: Seorang
ayah 35 tahun memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulannya, istri ibu
rumah tangga mereka memiliki 1 orang anak usia 9 tahun. Jika sang ayah
meninggal maka besarnya asuransi adalah sebagai berikut:
Human Life Value: Rp 5 juta*12*5
=Rp 300 juta, ini berarti jika diambil sebesar Rp 5 juta setiap bulannya akan
bertahan selama 5 tahun untuk biaya hidup jika sang ayang meninggal dunia
(tanpa menghitung bunga atau pertumbuhan dana).
2. Metoda Income Based Value
Metoda ini
perhitungan asuransi mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap
bulan yang kita setahunkan dibagi dengan faktor pertumbuhan dana karena
asuransi tersebut wajib disimpan dalam lembaga investasi selain bank.
Contoh: Income
Based Value: (Rp 5 juta*12)/6 persen = Rp 1 miliar. Penjelasan: mengapa dibagi
dengan 6 persen? Karena jika asuransi diterima maka dana tersebut ditempatkan
pada instrument investasi pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel
Indonesia), Reksa Dana Pendapatan Tetap, bukan pada Deposito. Secara historis
memiliki kinerja setahun pada kisaran 6 persen s/d 8 persen. Jadi uang sebesar
Rp 1 miliar akan menghasilkan Rp 5 juta setiap bulannya karena Rp 1 miliar*(6
persen/12)=Rp 5 juta.
3. Metoda Financial Needs Based Value
Metoda ini
lebih spesifik untuk memproteksi kebutuhan financial dimasa mendatang misalkan
dana pendidikan. Dalam prakteknya untuk menghindari pembayaran premi yang
sangat besar maka metoda ini tidak bisa berdiri sendiri namun harus
dikombinasikan dengan investasi produk yang cocok untuk hal ini adalah asuransi
unitlink dimana pengembalian rata-ratanya diatas deposito. metode ini tidak
memproteksi penghasilan melainkan kebutuhan keuangan dimasa mendatang.
Contoh: Financial
Needs Based Value: Contoh metoda ini untuk memproteksi biaya pendidikan kelak
jika sang ayah meninggal. Misalkan biaya pendidikan di universitas sekarang
adalah Rp 200 juta maka 9 tahun lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp 550
juta dengan perkiraan kenaikan 12 persen setiap tahunnya. Jadi asuransi untuk
memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp 550 juta atau kalau ingin lebih
murah bisa dengan asuransi Rp 275 juta dan membeli produk asuransi Unitlink
yang sudah instrumen investasi didalamnya .
sumber :