Thursday, November 27, 2014

Jenis Jenis Asuransi Dan Perhitungannya



Nama   : Elvasari Laylatul Bekti
NPM   : 52212474
Kelas   : 3 DF 01
Tugas  : Asuransi dan Manajemen Risiko 1 ( Softskill )

ASURANSI, JENIS-JENIS ASURANSI, DAN PERHITUNGANNYA
            Seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya, kali ini saya akan menjelaskan ulang apa itu asuransi. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
Dalam asuransi terdapat beberapa jenis asuransi, saya akan memberikan beberapa jenis asuransi yang sering dimiliki oleh masyarakat terutama di Negara kita Indonesia :
  1. Asuransi Kesehatan
Jenis asuransi seperti ini tampaknya adalah yang paling banyak digunakan mengingat jaman sekarang ini biaya untuk berobat dan rumah sakit sangatlah mahal, oleh karena itu jenis asuransi ini sangat saya anjurkan terutama untuk selluruh keluarga atau yang mempunyai pekerjaan yang beresiko tinggi, karena jika suatu saat kita membutuhkan pelayanan medis maka asuransi ini dapat memperingan beban biaya.
  1. Asuransi Jiwa
Wah tampaknya kalau yang satu ini mungkin adalah jenis asuransi yang memang sudah lama kita kenal dan merupakan asuransi yang paling lumrah dan banyak digunakan, asuransi ini sendiri menjamin kita dan keluarga secara finansial dari kemungkinan terburuk seperti kematian dan kecelakaan.
Ada dua jenis asuransi jiwa, yaitu:
a.      Asuransi Jiwa Term Life
Ini adalah jenis asuransi jiwa yang memiliki jangka waktu tertentu, misal 1, 5 atau 10 tahun. Ciri-ciri asuransi term life biasanya uang setoran premi akan hangus di akhir periode. Kayaknya sayang kalo hangus? Tapi jangan lupa, nilai uang pertanggungan untuk term life jauh lebih besar.
b.      Asuransi Jiwa Whole Life
Kalau yang ini, merupakan jenis asuransi yang memiliki masa perlindungan seumur hidup. Preminya pun biasanya lebih mahal daripada term life. Asuransi jenis ini biasanya memiliki nilai tunai yang akan dibayarkan kepada kita jika sang tertanggung tidak meninggal selama masa kontrak. Namun sayangnya nilai uang pertanggungan asuransinya lebih kecil.

  1. Asuransi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan ini walaupun dalam kenyataannya pendidikan itu adalah hal yang mahal. Jika kamu merasa pendapatan dimasa yang akan datang tidak akan mencukupi biaya pendidikan anak-anak kamu maka sebaiknya segera memikirkan untuk mengikuti asuransi jenis ini.
  1. Asuransi Properti dan Kendaraan
Saya rasa kedua jenis asuransi ini adalah asuransi untuk kalangan menengah keatas dan kurang begitu populer karena memang di Indonesia sendiri masyarakatnya masih didominasi oleh kalangan menengah kebawah, jadi pada dasarnya asuransi seperti ini menjamin properti seperti rumah atau kendaraan yang kita miliki baik dari kerusakan maupun kehilangan.
  1. Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan pemerintah berdasarkan UU. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan komersial.

Lalu bagaimana cara menghitung Asuransi yang optimal, berikut adalah penjelasan metoda yang paling sering dipakai:
1.      Metoda Human Life Value
Metoda ini perhitungan asuransi mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan serta dikali dengan ekspektasi lamanya dana tersebut menopang hidup hingga ahli waris mampu untuk mendapatkan income sendiri. Metoda ini tidak perlu mempertimbangkan faktor pertumbuhan dana jika asuransi tersebut disimpan dalam Bank atau lembaga investasi lain.
Contoh: Seorang ayah 35 tahun memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulannya, istri ibu rumah tangga mereka memiliki 1 orang anak usia 9 tahun. Jika sang ayah meninggal maka besarnya asuransi adalah sebagai berikut:
Human Life Value: Rp 5 juta*12*5 =Rp 300 juta, ini berarti jika diambil sebesar Rp 5 juta setiap bulannya akan bertahan selama 5 tahun untuk biaya hidup jika sang ayang meninggal dunia (tanpa menghitung bunga atau pertumbuhan dana).
2.      Metoda Income Based Value
Metoda ini perhitungan asuransi mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan dibagi dengan faktor pertumbuhan dana karena asuransi tersebut wajib disimpan dalam lembaga investasi selain bank.
Contoh: Income Based Value: (Rp 5 juta*12)/6 persen = Rp 1 miliar. Penjelasan: mengapa dibagi dengan 6 persen? Karena jika asuransi diterima maka dana tersebut ditempatkan pada instrument investasi pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), Reksa Dana Pendapatan Tetap, bukan pada Deposito. Secara historis memiliki kinerja setahun pada kisaran 6 persen s/d 8 persen. Jadi uang sebesar Rp 1 miliar akan menghasilkan Rp 5 juta setiap bulannya karena Rp 1 miliar*(6 persen/12)=Rp 5 juta.
3.      Metoda Financial Needs Based Value
Metoda ini lebih spesifik untuk memproteksi kebutuhan financial dimasa mendatang misalkan dana pendidikan. Dalam prakteknya untuk menghindari pembayaran premi yang sangat besar maka metoda ini tidak bisa berdiri sendiri namun harus dikombinasikan dengan investasi produk yang cocok untuk hal ini adalah asuransi unitlink dimana pengembalian rata-ratanya diatas deposito. metode ini tidak memproteksi penghasilan melainkan kebutuhan keuangan dimasa mendatang.
Contoh: Financial Needs Based Value: Contoh metoda ini untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika sang ayah meninggal. Misalkan biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp 200 juta maka 9 tahun lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp 550 juta dengan perkiraan kenaikan 12 persen setiap tahunnya. Jadi asuransi untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp 550 juta atau kalau ingin lebih murah bisa dengan asuransi Rp 275 juta dan membeli produk asuransi Unitlink yang sudah  instrumen investasi didalamnya .

sumber :

Hubungan Antara Manajemen Risiko dengan Asuransi



Nama   : Elvasari Laylatul Bekti
NPM   : 52212474
Kelas   : 3 DF 01
Tugas  : Asuransi dan Manajemen Risiko 1 ( Softskill )

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN RISIKO DENGAN ASURANSI

            Risiko adalah ketidakpastian yang bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Dalam mengelelola ketidakpastian risiko tersebutlah di perlukan manajemen risiko. Hanya saja konsekuensi dari manajemen resiko tersebut adalah berkurang atau hilangnya sebagian dana kita.
Ada 4 Bentuk-bentuk resiko yang perlu kita ketahui yaitu :
a.       Resiko Murni, adalah risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break even, contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
b.      Resiko Spekulatif adalah risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break even, contohnya adalah judi.
c.       Resiko Partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal,  contohnya adalah pesawat jatuh, tabrakan mobil
d.      Resiko Fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas,  contohnya adalah angin topan, gempa bumi, banjir dan Badai

            Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi. Sedangkan menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa "asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu".
Dunia asuransi sudah sangat identik dengan manajemen risiko. karena asuransi adalah salah satu teknik di dalam manajemen risiko. Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang menerima pengalihan risiko dari tertanggung. Sehingga aktifitas keseharian perusahaan adalah mengelola risiko pihak lain.
Tujuan penerapan manajemen risiko di industri asuransi pada dasarnya tidak berbeda dengan industri lainnya yakni agar dapat meminimalisir dan mengelola risiko yang berdampak negatif pada tujuan, visi, dan misi perusahaan. Dalam teori dasar manajemen risiko, tahapan-tahapannya adalah:
a.       menentukan konteks (ruang lingkup dan tujuan),
b.      identifikasi risiko,
c.       analisa risiko,
d.      mengontrol risiko.
e.       Review dan monitoring, Karena risiko bersifat dinamis
Untuk menerapkannya, maka diperlukan pedoman manajemen risiko yang bisa berisi kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Selain itu harus ada pelaksananya sehingga diperlukan struktur organisasi manajemen risiko dan siapa saja yang terlibat di dalam penerapannya.
Untuk tiap jenis perusahaan bisa berbeda-beda bentuknya, baik kebijakan, prosedur, struktur organisasi, maupun orang-orang yang terlibat. Dalam hal struktur misalnya, untuk perusahaan besar mungkin memerlukan satu unit khusus untuk menangani menajemen risiko. Namun bagi perusahaan lain, fungsi-fungsi manajemen risiko bisa ‘ditempelkan’ pada unit-unit dalam perusahaan.
Dalam operasionalisasi perusahaan asuransi selama ini, surveyor adalah mereka yang dianggap berada di unit manajemen risiko. Tugasnya melakukan survey terhadap objek yang akan diasuransikan. Surveyor melakukan analisis terhadap objek tersebut dan menyimpulkan tingkat risikonya. Jika dianggap perlu, surveyor bisa merekomendasikan perbaikan (risk improvement) objek tersebut agar dilakukan oleh calon tertanggung. Rekomendasi ini dalam rangka mereduksi peluang risiko atau mengurangi dampaknya jika kerugian terjadi. Survey risiko adalah salah satu aplikasi kontrol risiko dalam manajemen risiko yang diterapkan di dunia asuransi.
Umumnya perusahaan asuransi memfokuskan pada seleksi risiko (underwriting). Jika berbicara risiko underwriting, manajemen risiko dilakukan sejak permintaan penutupan dari tertanggung, sampai keputusan menolak atau menerima pertanggungan. Tidak berhenti di situ, proses manajemen risiko harus dilakukan sampai penerbitan dan penyerahan polis kepada tertanggung.
Dalam perspektif holistik, pelaksanaan survey adalah bagian dari proses manajemen risiko underwriting. Survey juga merupakan aplikasi prinsip kehati-hatian (prudent underwriting) yang selalu menjadi paradigma para underwriter. Jika tidak, klaim bisa membengkak. Upaya lain proses manajemen risiko adalah penempatan reasuransi secara tepat kepada perusahaan reasuransi yang terpercaya.
Namun demikian tidak hanya itu risiko-risiko dalam perusahaan asuransi. Sama dengan perbankan yang tidak cuma menghadapi risiko kredit. Risiko pasar juga bisa menjadi ancaman. Ketidakpastian pasar dan kondisi perekonomian bisa menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan asuransi yang harus bisa diperhitungkan dan dikendalikan secara cermat.
Dari sisi lain juga kita bisa lihat bahwa asuransi adalah bisnis jasa atau bisnis ‘penuh janji’. Perusahaan asuransi memasarkan produk intangible atau produk yang tidak bisa dilihat. Yang dijual adalah janji akan mengganti kerugian tertanggung jika memenuhi syarat dan ketentuan polis.
Ada risiko reputasi atau nama baik (brand name) yang jika tidak dikelola dengan tepat akan menjadi risiko yang mematikan (killer risk). Seperti diketahui bahwa sudah mulai ada anggapan bahwa asuransi itu kalau membayar premi bisa lewat ATM, tapi jika mengurus klaim lewat kantor polisi. Persepsi negatif ini perlu dieliminasi dengan teknik-teknik manajemen risiko yang tepat.
Secara keseluruhan, hampir di setiap unit dalam perusahaan asuransi menghadapi risiko. Untuk itu, manajemen risiko di asuransi nantinya tidak sekedar dalam bentuk kebijakan, prosedur, dan struktur organisasi. Penerapan manajemen risiko sebisa mungkin diarahkan menjadi budaya perusahaan. Dengan demikian harus dikomunikasikan kepada manajemen dan semua karyawan.
Sudah saatnya kalangan asuransi merumuskan risiko-risiko yang berpotensi menganggu kelangsungan perusahaan. Lebih dari itu, manajemen risiko dilakukan dengan mempersiapkan rencana darurat (contingency plan) atas risiko-risiko yang kemungkinan terjadinya cukup tinggi dan dampaknya besar. Dengan demikian, risiko yang mengancam tujuan perusahaan bisa dikendalikan dengan baik.
Sumber :

Thursday, April 17, 2014

CONTOH PROPOSAL RENCANA PEMASARAN - KOMUNIKASI BISNIS



PROPOSAL RENCANA PEMASARAN

A.    LATAR BELAKANG PRODUK
Produk ini saya buat untuk memberikan kenyamanan lebih kepada masyarakat. Yaitu payung, meskipun produk ini bukan yang pertama di ciptakan. Tapi produk yang saya buat adalah untuk memberikan kenyamanan lebih kepada pengguna payung. Inovasi ini saya buat semata mata karna sayapun menngalami kejenuhan pada payung- payung pada umumnya, sehungga saya menciptakan payung yang berbeda.

B.     PRODUK
Jenis produk                : Payung
Nama produk              : Rainbow Umbrella “RU”
Harga                          : Rp. 60.000,- sampai Rp. 100.000,-

C.     KEUNTUNGAN PRODUK
1.      Payung ini lebih minimalis, karna ringan dan memiliki lipatan yang berukuran kecil
2.      Tahan air dan panas, sehingga bisa digunakan saat hujan dan juga musim panas
3.      Memiliki tangkai lebih kekar, tidak mudah berkarat
4.      Warna dan motif yang elegan membuat lebih percaya diri saat menggunakan payung ini

D.    TARGET DAN SEGMENTASI PASAR
Produk ini dapat di gunakan oleh semua kalangan dan seluruh masyarakat.

E.     STRATEGI PEMASARAN
1.      Tujuan pemasaran
Dalam memperkenalkan produk ini, di harapkan untuk memasarkannya dengan cara terjun langsung kepada para konsumen, karna bisa lebih menciptakan ke akraban dan lebih meyakinkan kepada para konsumen.
2.      Tempat pemasaran
Dan kegiatan pemasaran ini akan di lakukan di tempat- tempat umum, terutama di pusat perbelanjaan, acara bazaar, dan lain lain.
3.      Waktu pemasaran
Pemasaran produk ini dilakukan selama satu bulan (25april-25mei), pukul 12.00-19.00 WIB
4.      Kegiatan pemasaran
Cara memasarkan produk ini yaitu dengan cara bersosialisasi membuka stand dan melakukan demo terhadap produk ini. Dan juga memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen.

F.      PENUTUP
Demikian proposal renacana pemasaran produk ini saya buat, demi kelangsungan dan kelancaran perusahaan ini, saya harap dengan semua pihak yang terkait agar dapat menjalankan kerjasama dengan baik dalam kegiatan pemasaran ini.
Saya pun mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas bantuan dan kerjasama nya kepada semua pihak. Sehingga perusahaan ini dapat terus berdiri dan berinovasi.
Tidak lupa saya memohon maaf karna saya menyadari proposal ini tidak sempurna. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan sebagai koreksi untuk kegiatan selanjutnya.
 

Thursday, March 20, 2014

KOMUNIKASI BISNIS - ANALISIS PERUSAHAAN

PT. KIMIA FARMA

SEJARAH PERUSAHAAN
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia.
1.  Tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV CHEMICALIEN HANDLE RATHKAMP & CO.
2.      Tahun 1958 di ubah menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhineka Kimia Farma
3.      16 Agustus 1971 diubah menjadi PT Kimia Farma (persero)
4.      4 Juli 2001 di ubah kembali menjadi PT Kimia Farma (persero) Tbk

BUDAYA PERUSAHAAN
            Inti dari nilai nilai budaya perusahaan kimia farma yaitu, ICARE yang terdiri dari:
  1. Innovatie, Budaya berpikir out of the box, smart, dan kreatif untuk membangun produk unggulan
  2. Customer First, Mengutamakan pelanggan sebagai mitra kerja
  3. Accountability, Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, integritas dan kerja sama
  4. Responsibility, Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.
  5. Eco – Friendly, Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang ramah lingkungan.
VISI DAN MISI
VISI
Menjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis.
MISI
1. Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang :
2. Industri kimia dan farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.
3. Perdagangan dan jaringan distribusi.
4. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan ritel farmasi dan jaringan pelayanan kesehatan lainnya.
5. Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan usaha perusahaan.

ANAK PERUSAHAAN
  1. PT KIMIA FARMA TRADING & DISTRIBUTION
  2. PT KIMIA FARMA APOTEK
  3. PT KIMIA FARMA DIAGNOSTIKA
  4. PT SINKONA INDONESIA LESTARI
ANALISIS PERUSAHAAN
            Menurut saya PT. Kimia Farma adalah perusahaan yang cukup besar, jika dilihat dari segi ruang lingkup yang mencakup semuanya, dimulai dari memproduksi sediaan farmasi hingga sampai bisa memberikannya ketangan konsumen secara langsung., dan juga pabrik yang sudah tersebar di beberapa provinsi, begitupun dengan apotek yang didirikannya jika saya lihat lumayan banyak di hampir setiap wilayah di tiap kota.
            Menurut saya visi misi dan slogan yang sebutkan di atas sudah bias dikatakan nyata. Karna saya merasakan pelayanan yang baik. Selalu memberikan yang terbaik dan berusaha memenuhi kebutuhan pasien atau costumer. Selain itu Kimia Farma selalu rutin memberikan bingkisan bingkisan atau hadiah kepada para konsumen setiap tahunnya.
            Sediaan sediaan farmasi PT Kimia Farma pun bukan hanya untuk dalam negeri, tetapi juga di ekspor keluar negeri. Saya rasa sudah banyak instalasi instalasi farmasi dan rumah sakit yang mau bekerjasama dan mempercayai PT Kimia Farma.
            Menurut saya PT Kimia Farma juga mampu membaca peluang usahanya agar perusahaan nya terus bisa maju dan semakin terdepan. Contohnya dengan membuka pintu selebar lebarnya bagi masyarakat yang memiliki minat ber investasi melalui anak usahanya yaitu PT Kimia Farma Apotek dengan system waralaba (franchise). Pada kerjasama tersebut PT Kimia Farma berniat menggenjot pendidikan entrepreneur (kewirausahaan). Pada waralaba apotek Kimia Farma, produk yang diperdagangkan mayoritas obat bermerk, sehingga marjin minimal 20 persen.
            Kimia farma meningkatkan produktivitas perusahaannaya dengan cara membuat program program yang dapat memotivasi para karyawan agar lebih giat, semangat dan tepat waktu dalam melaksanakan tugasnya. Tidak lupa Kimia Farma memberikan penghargaan kepada karyawan karyawan berprestasi.
            Sedangkan dari segi keuangan yang ada pada laporan keuangan Kimia Farma cukup jelas karena terdiri dari laporan laba rugi, neraca, rasio keuangan, ada juga laporan keuangan seluruhnya  dalam triwulan sampai laporan tahunan. Sehingga perusahaan dan juga para investor dapat dengan mudah melihat perkembangan omzet perusahaan dan juga dapat dijadikan sebagai evaluasi kesalahan demi kemajuan perusahaan.
            Menurut analisis saya perusahan Kimia Farma merupakan perusahaan yang termasuk kedalam pasar persaingan sempurna karna perusahaan ini banyak dikelola baik dalam negeri dan juga luar negeri, sehingga digunakan oleh para ahli ekonomi sebagai dasar analisis dan perencanaan suatu perekonomian.